Mensos: Hari Pahlawan jadi Momentum Introspeksi Diri -Gubernur Pimpin Upacara Ziarah
Ambon,cahayamaluku.com
Menteri
Sosial (Mensos) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, peringatan Hari
Pahlawan menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melakukan introspeksi
diri. "Introspeksi
sampai seberapa jauh setiap komponen bangsa dapat mewarisi nilai-nilai
kepahlawanan, melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan demi mencapai Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur," ujar Mensos
Kartasasmita dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda)
Maluku, Hamin bin Thahir, saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Hari Pahlawan
Nasional ke-73 yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Maluku, Sabtu
(10/11).
Menurut
Kartasasmita, pada hakekatnya, setiap perjuangan pasti ada hasilnya namun tidak
kata akhir atau berhenti untuk berjuang. Setiap
etape perjuangan, lanjut dia, berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai
tuntutan lingkungan strategis. “Oleh
karenanya, peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan
mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan
pembangunan,” ujarnya.
Dia
katakan, mentransformasikan keberanian melawan penjajah menjadi inspirasi
mengusir musuh bersama bangsa saat ini, antara lain, kemiskinan. Selanjutnya
transformasi kecerdikan para pahlawan dalam mengatur strategi, tambah dia,
menjadikan inspirasi rakyat Indonesia untuk melakukan inovasi cerdas memperkuat
daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.
“Setiap
zaman pasti ada pahlawan dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait
dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. Indonesia saat
ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan
negeri ini,” paparnya. Terlebih
lagi, kata dia, dibutuhkan sosok pemuda Indonesia sebagai generasi penerus yang
mempunyai jiwa, patriotisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter
menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidangnya.
Kartasmita
juga mengingatkan soal negeri ini yang memiliki beragam agama, suku, adat
istiadat, namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial
dipergunakan untuk keunggulan Indonesia dalam pergaulan dunia.
“Bukan
justeru untuk memanfaatkan perbedaan demi kepentingan pribadi maupun golongan
yang menjadi penghambat bagi kemajuan bangsa,” ingatnya. Negeri
ini, disebut Kartasasmita, membutuhkan pemuda yang kokoh dengan jati dirinya,
mempunyai karakter lokal yang luhur, percaya diri dan peka terhadap
permasalahan sosial, sehingga mampu terlibat dalam usaha-usaha kesejahteraan
sosial, memberikan pelayanan sosial bagi mereka yang membutuhkan pertolongan
sosial.
“Negeri
ini juga membutuhkan pemuda yang mempunyai pandangan global, mampu
berkolaborasi untuk kemajuan bangsa dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam bersaing dan bersanding dengan
negara lain, khususnya ketika negeri ini memasuki era revolusi industry 4.0.”
harapnya. Untuk
itu, Kartasismita berharap, melalui momentum ini, dirinya mengajak seluruh
komponen bangsa untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa ini.
“Mari
berkontribusi bagi kemajuan banhgsa. Mulai dari yang dapat kita lakukan. Mulai
dari lingkungan terdekat yang pada akhirnya memberikan kekuatan dan ketahanan
bagi bangsa dan negara,” tandas Kartasasmita. Pada
momentum peringatan Hari Pahlawan ini, Kartasasmita meminta para peserta
upacara diajak untuk mengenang perjuangan para pahlawan dan pendiri Republik
Indonesia, karena perjuangan mereka, bangsa Indonesia bisa menikmati hidup
sebagai bangsa yang merdeka.
Dia
katakan, peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara, namun harus sarat
makna. Bukan hanya sebagai prosesi, namun substansi setiap peringatan Hari
Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implentasi
nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal
ini penting, karena nilai kepahlawanan bukan bersifat statis namun dinamis,
bisa menguat bahkan dapat melemah. Untuk itu, kiranya seluruh rangkaian
kegiatan peringatan Hari Pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru
mewarisi nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia,”
ungkap Kartasasmita.
Peringatan
Hari Pahlawan kali ini mengambil tema “Semangat Pahlawan di Dadaku”. Tema
tersebut mengandung makna, sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam
nilai-nilai kepahlawanan. “Oleh
karenanya, siapapun dapat menjadi pahlawan. Setiap warga negara Indonesia tanpa
kecuali dapat berinisiatif mengabdikan hal yang bermanfaat untuk kemaslahatan
diri, lingkungan sekitar, bagi bangsa dan negara,” sebutnya. Masih
terkait dengan rangkaian Peringatan Hari Pahlawan ke-73, Gubernur Maluku, Said
Assagaff menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada Upacara Ziarah di Taman Makam
Pahlawan (TMP), Kapahaha.
Upacara
dihadiri Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, unsur Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah (Forkopimda) Maluku, TNI, Polri serta pejabat Eselon II Lingkup
Pemerintah Provinsi Maluku. Usai Upacara dilanjutkan dengan penaburan bunga di
Lantamal IX, Ambon.(CM-02).