Pemimpin Harus Miliki Kredibilitas dan Reputasi Membanggakan
Ambon, cahayamaluku.com
Seorang pemimpin harus
memiliki kredibilitas dan reputasi membanggakan agar mampu memberikan inspirasi
dan motivasi untuk bersemangat dan bangkit bersama dengan inovasi baru, dan
membuat setiap orang menyadari bahwa perubahan itu penting. Demikian dikatakan Pelaksana
Tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua saat Menutup Diklat Kepemimpinan
Tingkat III yang berlangsung di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
BPSDM) Provinsi Maluku, Sabtu (23/6).
“Memotivasi dan
menginspirasi setiap orang dalam setiap detik di kehidupan mereka, untuk
bersemangat dan bangki bersama dengan inovasi baru, dan membuat setiap orang
menyadari bahwa perubahan itu penting, untuk mengubah hal yang tertinggal zaman
dengan hal-hal baru yang sesuai peradaban saat ini,” ujarnya. Sahuburua memesan agar
peserta Diklat yang berasal dari Aparatur Sipil Negara dari Lingkup Pemerintah
Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Buru, Buru Selatan dan Kota Ambon
ini, sekembalinya ke tempat tugas, dapat membangun tekad untuk memperbaiki, mengoreksi
cara berpikir dan cara memandang
persoalan.
“Mungkin dulunya lebih
banyak dilihat dari kepentingan sendiri, instansi dan sektornya. Marilah kita
mencoba melihat persoalan secara lebih utama dari perspektif kepentingan publik
yang lebih besar,” pesannya.
Lanjutnya, hal ini penting
agar dapat membangun komitmen bersama tingkatkan semangat dan keberanian
mengambil tindakan dan resiko dalam rangka menghasilkan inovasi yang bermanfaat
bagi kepentingan publik. Pelaksanaan Diklat
Kepemimpinan Tingkat III merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri dan Nomor 13 Tahun 2002 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri dalam jabatan struktural.
Dengan demikian, terangnya,
pengembangan kompetensi aparatur negara telah menjadi agenda penting saat ini
dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan, dan
pembangunan. “Hal ini menjadi lebih
bernilai strategi pada konteks jabatan struktural. Saya memfokuska pada jabatan
struktural, mengingat kedudukan dan peran saudara-saudari yang diharapkan dapat
menjadi designer, pendorong, inspirator, dan teladan dalam organisasi.
“Untuk kebutuhan kompetensi
tersebut, dan kaitannya dengan kualitas pimpinan, saudara-saudari telah secara
optimal melalui ke empat agenda pembelajaran Diklat,” tukas Sahuburua. Ke empat agenda pembelajaran
tersebut, terangnya, merupakan satu kesatuan yang utuh dan dimaksudkan untuk
melahirkan pimpinan aparatur yang professional dan kader pimpinan bangsa yang
handal dan terpercaya. “Serta memahami berbagai
permasalahan yang dihadap bangsa, dan kemudiann mencari dan menemukan solusi
secara komprehensif dan terpadu,” tandas politisi Partai Golkar ini. (CM-03)