Gubernur Assagaff Hadiri Hari Anti Narkotika Internasional
Ambon,
cahayamaluku.com
Gubernur Maluku, Said
Assagaff, Kamis (12/7/2018) menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika
Internasional (HANI) Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional
Penanggulangan Narkotika (BNPB) Provinsi Maluku, yang dipusatkan di Gedung Baileo
Siwalima, Karang Panjang Ambon. Assagaff didampingi sejumlah
pejabat diantaranya, Wakapolda Maluku, Brigjen Pol. Akhmad Wiyagus dan Kepala
BPNB Provinsi Maluku, Brigjen Pol. Rusno Prihardito.
"Sejumlah kasus
narkotika dan obat-obatan beberapa tahun terakhir tampak mengejutkan bangsa
Indonesia," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan,
Wiranto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Gubernur Maluku Said
Assagaff.
Hal ini, menurut Wiranto,
terlihat dari penyelundupan dan peredaran gelap Narkoba yang masuk ke dalam
wilayah Indonesia yang tidak hanya terjadi di wilayah daratan, melainkan
terjadi di wilayah perairan negara kita. Dia katakan, perang besar
terhadap Narkoba menuntut seluruh komponen masyarakat maupun elemen bangsa untuk
bergerak secara aktif melawan kejahatan terorganisir yang bersifat lintas
Negara.
“Kejahatan narkotika
merupakan kejahatan luar biasa, yang harus diatasi secara serius, apabila tidak
ditanggulangi dapat digunakan sebagai salah satu senjata dalam proxy war untuk
melumpuhkan keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara,” paparnya. Disebutkan, masalah yang
ditimbulkan oleh Narkoba akan terus menggerogoti bangsa dari hulu sampai hilir,
dari generasi ke generasi dan menjadi ancaman terbesar bagi bonus demografi
bangsa pada tahun 2030 nanti dengan kehancuran generasi muda sebagai penerus
estafet perjuangan bangsa.
“Sehingga dalam mengatasi
permasalahan Narkoba diperlukan strategi khusus, yaitu keseimbangan penanganan
antara pendekatan penegakan hukum dan pendekatan kesehatan. Pendekatan
penegakan hukum bertujuan untuk memutus mata rantai pemasok Narkoba mulai dari
produsen sampai pada jaringan pengedarnya. Sedangkan pendekatan kesehatan
bertujuan untuk memutus mata rantai para pengguna Narkoba melalui perawatan
atau rehabilitasi,” jelasnya. Selain pendekatan penegakan
hukum dan pendekatan kesehatan, upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat
harus dioptimalkan untuk turut serta aktif dalam menanggulangi permasalahan
Narkoba.
“Sehingga warga Negara kita
dapat terlindungi dari bahaya penyalahgunaan Narkoba. Dengan terlindunginya
rakyat kita maka akan melahirkan sumber daya manusia yang sehat dan unggul
untuk berperan dalam menghadapi globalisasi dan dalam menghadapi globalisasi
dan tantangan berbangsa dan bernegara,” terang menteri. Menteri juga menyebutkan,
BNN telah menyusun Rencana Aksi Nasional tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. Melalui konsep tersebut,
menteri berharap, Kementerian atau Lembaga bergerak bersama BNN melakukan
pencegahan dan pemberantasan narkoba di seluruh wilayah tanah air tanpa
terkecuali.
“Saya sangat mendukung dan
akan mendorong rencana aksi tersebut agar dapat segera diterapkan,” tegas
Wiranto. Selain itu, dia juga
mengatakan, BNN telah menginisiasi program alternative development 2016-2025 di
3 (tiga) Kabupaten, Aceh Besar, Bireun dan Gayo Lues di provinsi Aceh, yang
merupakan langkah maju pembangunan berkelanjutan. “Diharapkan program ini
dapat didukung oleh semua pihak, sebagai bentuk komitmen kita membangun
Indonesia dari pinggiran dan wilayah yang paling rentan peredaran Narkoba,”
ingatnya.
Untuk itu, melalui Tema HANI
pada Tahun 2018 dari United Nations Office Drugs and Crimes (UNODC) adalah
“Listen first, listening to children and youth is the first step to help them
grow healthy and safe selaras dan sejalan dengan tema HANI negara ini. “Saya kira tema tersebut
selaras dan sejalan dengan tema HANI Negara kita yaitu, Menyatukan dan
Menggerakan Seluruh Kekuatan Bangsa Dalam Perang Melawan Narkoba untuk
Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Sehat tanpa Narkoba,” tegasnya.
Atas nama pemerintah,
pihaknya juga menyampaikan rasa terima kasih atas upaya BNN, kepolisian dan
pihak terkait yang telah melakukan langkah serius dan tegas untuk menyelamatkan
anak bangsa. “Kepada seluruh kementerian,
lembaga, bersama dengan masyarakat, saya instruksikan untuk bersama-sama dengan
BNN menanggulangi ancaman Narkoba secara sungguh-sungguh. Saya juga mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Komisaris Jenderal Polisi Heru
Winarko, sebagai kepala BNN yang telah menunjukan langkah serius untuk bertindak
tegas terhadap para Bandar Narkoba,” tandas Menteri Wiranto. (CM-02)