MAN 1 Ambon Siapkan 7 Ekor Sapi Untuk Hari Raya Kurban
AMBON, cahayamaluku.com
Kepsek Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Ambon, Drs. Sirajudin Mahubessy, MM. Pd mengatakan MAN 1 Ambon menyiapkan 7 ekor sapi untuk Perayaan Idul kurban/Hari Raya Haji pada hari kamis mendatang.
Demikian antara lain penjelasan Mahubessy kepada wartawan di ruang kerjanya Senin 20/8.
Dikatakan penyedia hewan-hewan kurban tersebut berasal dari guru-guru Madrasah dan pegawai-pegawai Madrasah Aliiyah Negeri 1 Ambon.
Menurutnya, perayaan Idul kurban bagi MAN merupakan iven tahunan sehingga sekolah terus mengeksplorasi nilai-nilai spritualitas anak-anak didik dengan berbagai kegiatan yang bernuansa Keislaman karena MAN adalah sekolah umum yang bercirikhas Agama Islam. Oleh sebab itu pada iven-iven seperti ini, kata Mahubessy sekolah menyemarakan dengan berbagai kegiatan.
Selanjutnya menurut Mahubessy kegiatan Idul kurban ini ada kaitanya dengan menyongsong 17 Agustus di mana diselenggarakan serangkaian kegiatan porseni."Jadi sebelum tanggal17 Agustus kemarin kita mencoba untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan lomba, pertandingan dan lain-lain sebagainya ada perlombahan olahraga, ada lomba seni", ujarnya sambil menambahkan follow up dari berbagai kegiatan itu akan dipentaskan pada acara serimonial perayaan Idul kurban.
Khusus untuk pentas seni Mahubessy menyebutkan ada penyanyi solo, tarian, puisi, dan hadrat.
Kepsek juga menambahkan berbagai kegiatan yang diselenggarakan saat 17 Agustus lebih merupakan ajang seleksi yang akan dipentaskan pada acara puncak Idul Adha
Kepada wartawan Mahubessy mengatakan daging-daging hewan kurban yang disembelih sebagian akan diserahkan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang tidak mampu."kami sudah mendata di madrasah ini per kelas dan Alhamdulilah ada sekitar 250 yang akan menerima daging kurban", jelas Mahubessy.
Selain 250 siswa yang akan menerima daging kurban itu ada pula beberapa undangan secara internal yang akan diberikan antara lain, para purna bakti yang pernah mengajar di sekolah tersebut bahkan pernah memimpin sekolah itu.
Ia berharap dengan berbagai kegiatan yang dilakukan melahirkan internalisasi budaya keislaman itu agar senantiasa melekat pada siswa-siswi sehingga kepekaan sosial yang muncul yang menjadikan anak memiliki morallitas yang terartur, yang terkonstruksi dengan baik , punya arah tingkah laku dan pemikiran terkonstruksi dengan baik sehingga dalam pergaulan mereka akan nampak pada kegiatan akademik ataupun di masyarakat muncullah nuansa keberagamaan mereka.
Serentak dengan itu ada dimensi sosial yang perlu juga dihidupkan sehingga siswa memiliķ rasa empati dengan orang lain, bahkan lebih dari itu bukan saja terhadap umat muslim saja melainkan orang lain juga sehinga rasa simpati dan empati itu terus hidhp dalam pikiran para siswa.(CM-03)