17 Kelompok Ramaikan Festival Musik Hawaian Maluku 2018
Ambon, cahayamaluku.com
17 kelompok Hawaian ikut ambil bagian dan meramaikan malam festifal Musik Hawaian tahun 2018 yang dipentaskan di gedung Baileo Oikumene Ambon di Jalan Pattimura. Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, SH dalam sambutannya saat membuka kegiatan festifal mengatakan selaku Walikota Ambon penyelenggaraan Festifal Musik Hawaian dapat menambah sukacita di kota ini karena Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku melaksanakan sebuah kegiatan yang betul-betul menyentuh dengan aura dan jiwa dari kota Ambon yaitu festival musik yang mana aksentuasinya adalah Hawaian.
Menurutnya patut bersyukur kepada Tuhan karena kegiatan Hawaian digelar untuk turut menopang hasrat dan harapan dari pada pemerintah dan masyarakat kota Ambon untuk mempercepat Ambon sebagai kota Musik. Dikatakan manusia sekarang ini berada dalam suatu era teknologi, dimana teknologi menjadi sahabat daripada kota-kota dan bangsa-bangsa yang ada di dunia, dengan demikian siapa yang tidak memahami teknologi ia akan semakin tertinggal. Dengan kata lain manusia tidak akan menghindari diri dari teknologi. Dan lewat kemajuan teknologi maka sebuah jati diri kelompok, sebuah jati diri masyarakat bahkan jati diri kota akan dikenal.
Menurutnya begitu banyak kota di dunia ini, sampai ribuan kota akan tetapi hanya kota-kota yang memiliki Jati diri yang akan dikenal dan diingat oleh bangsa-bangsa di dunia. Dan jika sebuah kota tampil dengan kelebihan administari itu sudah hal yang biasa karena semua kota akan sama akan tetapi kota-kota yang tampil dengan jati dirinya yang jelas maka akan dikenal oleh masyarakat nasional maupun masyarakat internasional. Oleh sebab itu Ambon, katanya memahami sisi itu oleh karena itu pemerintah kota dalam kebijakan lima tahun ke depan, akan mengedepankan beberapa aspek yang betul-betul menjadi ciri dan spesifikasi daripada kota Ambon, satu di antaranya adalah musik dan diikuti dengan ikan dan yang ketiga adalah perdamaian.
Menurut Louhenapessy tiga aspek ini akan menjadi ciri khas Ambon ke depan. “Kota Musik, Kota Ikan dan Kota Perdamaian”, ujarnya sambil menambahkan hari ini kita berupaya untuk menjadikan kota Ambon sebagai kota Musik. Diakui Walikota jika semua orang di dunia tahu kalau Ambon jagonya musik dan menyanyi, akan tetapi musik di Ambon tidak berkembang, hal itu disebabkan karena hampir semua orang di Ambon bisa main musik, bisa bernyanyi, tapi sedikit orang yang bisa bermain musik, bernyanyi secara benar. Lebih jauh Walikota mengatakan saat ini pihaknya sementara membangun pantai di Amahusu agar bisa dijadikan tempat terbuka bagi musik dan Hawaian sendiri, menurut Louhenapessy haruslah digelar di tempat terbuka termasuk di pantai-pantai.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku, Rusly Manorek kepada wartawan seusai acara pembukaan festival mengatakan ke depan pihaknya bakal bekerjasama dengan Pemerintah kota Ambon dalam pengembangan musik Hawaian di kota Ambon, dimana akan menciptakan ruang-ruang untuk pementasan musik-musik Hawaian dalam rangka ikut mengembangkan ekonomi kerakyatan sebagaimana konsep Walikota Ambon dalam pengembangan kota Ambon menjadi kota Musik dunia.
Menurutnya jika banyak ruang diciptakan untuk mempublikasikan pementasan musik Hawaian maka publik akan lebih mengenal musik Hawaian sehingga menjadi topangan juga bagi rencana kota ini menjadi kota Musik yang bakal dicanangkan pada tahun 2019 mendatang. Festival musik Hawaian yang telah merupakan kegiatan rutin dari Balai Peletarian Nilai Budaya Maluku ini merupakan rangkaian dari kegiatan Indonesia yang mana puncak Indonesian Na itu sendiri akan digelar pada tanggal 15 November mendatang.(CM-03)