Setelah Hilang Kontak di Perairan Pulau Ngaf Kota Tual Dua Nelayan Asal Fiditan Ditemukan
CM, MALUKU
Dua orang nelayan asal Desa Fiditan, Kota Tual, yang sempat dilaporkan hilang kontak saat melaut di perairan Pulau Ngaf, Kabupaten Maluku Tenggara, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Kamis (28/8/2025) sore.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ambon, Muhamad Arafah, S.H., M.Si., melalui rilis resminya, Jumat (29/8/2025), mengungkapkan bahwa kedua korban bernama La Malik Lausuma (67) dan Arbada Yusuma (50).
“Pada Kamis sekitar pukul 18.00 WIT, kedua nelayan ditemukan oleh nelayan setempat di koordinat 5°37'16"S - 132°36'44"E atau sekitar 1,32 nautical mile (NM) dari lokasi kejadian. Mereka kemudian dievakuasi menuju Pantai Ngiarwarat, Kabupaten Maluku Tenggara, dalam kondisi selamat,” jelas Arafah.
Kronologi Kejadian
Dijelaskan, peristiwa bermula pada Rabu (27/8/2025) sekitar pukul 16.00 WIT ketika kedua korban berangkat melaut menggunakan perahu di sekitar perairan Pulau Ngaf. Mereka berencana kembali ke Desa Fiditan pada Kamis (28/8/2025) pukul 07.00 WIT, namun hingga waktu yang ditentukan belum juga kembali, sehingga keluarga melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang.
Setelah menerima laporan pada Jumat (29/8/2025) pukul 06.30 WIT, Tim SAR Gabungan segera menuju Pantai Ngiarwarat untuk menjemput korban dan mengevakuasi mereka ke Desa Fiditan, Kota Tual, untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
“Dengan ditemukannya kedua korban dalam keadaan selamat, operasi SAR dinyatakan selesai dan resmi ditutup pada pukul 07.30 WIT,” kata Arafah.
Dalam operasi ini, Basarnas Ambon mengerahkan Tim Rescue Pos SAR Tual yang didukung berbagai unsur, antara lain:
Lanal Tual,
Bakamla Tual,
Damkar Tual,
Keluarga korban.
Selain itu, satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Pos SAR Tual juga dikerahkan untuk membantu proses pencarian.
Menurut Arafah, operasi SAR sempat mengalami kendala akibat kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Saat proses pencarian berlangsung, terjadi hujan ringan disertai angin tenggara–timur dengan kecepatan 18–32 knot serta tinggi gelombang mencapai 1,25–2,5 meter.
Arafah mengimbau para nelayan dan pengguna transportasi laut agar selalu memantau prakiraan cuaca sebelum melaut demi keselamatan bersama.(CM)