Paskah MPLS, Siswa Baru SD N 65 Laksanakan PBM Mendalam

CM, MALUKU

Kepala SD Negeri 65 Ambon Kepsek : Paskalina Teresia Talaud mengatakan hasil dari MPLS Ramah yang dilaksanakan selama 5 hari di sekolahnya dari tanggal 14 s.d 18 di sekolahnya benar-benar benar luar biasa karena ke 20 peserta siswa baru yang semula harus dituntun oleh orangtua mereka saat mengikuti MPLS, bahkan orangtua harus masuk dan mendampingi mereka di kelas akan tetapi saat ini di hari pertama dan kedua Proses Belajar Mengajar (PBM) mereka sudah bisa masuk sendiri ke ruangan kelas tanpa dituntun lagi atau ditunggui lagi oleh orangtua mereka.

Demikian antara lain penjelasan Kepsek Talaud kepada wartawan di Sekolahnya, Selasa, 22/7/2025.

Dikatakan, kegiatan MPLS yang berlangsung selama 5 hari itu dikemas dalam bentuk penguatan karakter, paket ceriah yang diawali dengan Senam Anak Indonesia Hebat, kemudian memperkenalkan Aku dan teman baru, dengan guru, lingkungan baru serta sarana dan prasarana yang ada di lingkungan SD Negeri 65 Ambon.

"Karena MPLS yang kami selenggarakan itu adalah MPLS Ramah. Jadi kami menekankan kepada bagaimana anak bergembira di sekolah, kemudian penguatan karakter dan kegiatan positif  yang ada di SD Negeri 65 Ambon."ujarnya.

Menariknya, menurut Kepsek Talaud, kegiatan penutupan MPLS itu sendiri sebenarnya berlangsung pada hari Jumat, 18/7/2025 akan tetapi pihaknya mau melaksanakan sermonial penutupan dengan sejumlah atraksi yang menampilkan kreativitas siswa akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan pada hari Sabtu, keesokan harinya.

Disebutkan kegiatan penutupan yang dialihkan ke hari Sabtu itu untuk menampilkan potensi-potensi siswa baru sampai dengan siswa kelas 6. Diantaranya ada fashion show, kemudian ada jukulele, juga ada Solois, Tarian Lenso dan sebagainya 

"Jadi anak-anak yang punya potensi namun kadang-kadang tidak percaya diri sehingga kami tampilkan dalam proses penutupan MPLS itu."terangnya.

Khusus untuk PBM yang telah berlangsung selama 2 hari paskah liburan panjang ini menurut Kepsek Talaud telah berlangsung sejak hari Senin dan dilakukan proses belajar mendalam yang pada prinsipnya bermakna, berkesadaran sampai dengan menggembirakan.

Jadi di kelas, guru-guru bukanlah menjadi pemberi informasi akan tetapi sebagai fasilitator, sedangkan anak-anak sendirilah yang mencari, sama-sama berdiskusi, kolaborasi.

Kemudian, orangtua siswa juga ditempatkan sebagai mitra belajar, termasuk media yang senantiasa mempromosikan apa yang dibuat di sekolah bukan saja di SD Negeri 65 saja tetapi mungkin juga di sekolah-sekolah sekitar.

Kepsek Talaud juga menjelaskan jika di sekolahnya sejak hari pertama PBM sekolahnya memberikan ruang kepada orangtua siswa dimana pada awalnya orangtua datang ke sekolah bersama anak untuk melakukan registrasi mengingat ada beberapa anak yang belum bisa melakukannya sendiri sehingga harus didampingi oleh orang tua akan tetapi jika akhirnya anak sudah bisa melakukannya sendiri maka orang tua akan melepaskannya. Intinya adalah sekolah memberikan ruang kepada orangtua sebagai mitra untuk pendidikan anak di sekolahnya. 

"Cuma puji Tuhan hari ini orang tua seng (tidak) antar, orang tua sudah yakin anaknya sudah nyaman sehingga anaknya dilepas di pintu pagar karena anaknya masuk sekolah dengan sukacita. Datang hari ini dengan kegembiraan."tutupnya. (CM)