Palapia : Soal Insentif Tokoh Agama, Gubernur Tak Ingkar Janji
Ambon, cahayamaluku.com
Pemberian insentif bagi
tokoh agama oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku diganti Program
Peningkatan Tokoh Agama berupa Wisata Religi. Langkah ini berdasarkan hasil
koordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan
Maluku. Bila program pemberian insentif ini tetap dilaksanakan dapat berdampak
hukum termasuk bagi penerima insentif. Pergantian program itu telah disepakati
bersama para tokoh agama di provinsi ini.
Penjelasan penegasan
tersebut disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Humas Setda Maluku, Bobby Kin Palapia kepada wartawan di ruang
kerjanya, Senin (25/6), menyikapi isu bahwa Pemprov Maluku dalam hal ini Gubernur
Assagaff, inkar janji terkait insentif kepada tokoh agama.
“Gubernur tidak pernah
ingkar janji, karena program pemberian insentif setelah dikoordinasikan dengan
BPKP Perwakilan Maluku dan setelah dengar masukan BPKP, program itu tidak
dijalankan karena bisa menyebabkan temuan. Berdasarkan kesepakatan dengan
pimpinan agama, maka diganti dengan nama Kegiatan Peningkatan Peran Tokoh Agama
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, berupa wisata religi yang telah
berjalan sampai saat ini sejak tahun 2015.
Iprogram wisata religi
sendiri, lanjut Palapia, telah berjalan baik dan tidak pernah dikomplain oleh
tokoh agama atau siapapun. Pendanaannya dialokasikan melalui Biro Kesejahteraan
Rakyat Setda Maluku itu, dan selalu berkoordinasi dengan lembaga-lembaga keagamaan.
“Jadi nama-nama yang akan
menjalankan wisata religi itu merupakan rekomendasi dari lembaga-lembaga agama,
bukan Pemprov yang rekomendasikan. Untuk yang muslim melakukan wisata religi ke
Mekkah/Madinah, yang Kristen ke Kota Yerusalem, Hindu dan Budha ke India,”
terangnya.
Menurutnya, sebagai Gubernur
Maluku, Said Assagaff selalu mengapresiasi positif semua kegiatan keagamaan, salah satunya, misalnya dengan dibangunnya pusat-pusat keagamaan di provinsi
ini. “Selalu jadi perhatian
beliau dengan memberikan dukungan dan apresiasi yang baik terhadap kegiatan
keagamaan. Seperti dibangunnya Islamic Center, Christiani Center, Katholic
Center, Hindu Center dan Budha Center.
Gedung-gedung keagamaan itu sudah dibangun dan diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Di situ kita dapat melihat kalau gubernur selalu memberikan respon yang baik
terhadap kegiatan religius,” tuturnya.
Perhatian Pemprov terhadap
kegiatan keagamaan juga terlihat dari akan dibangunnya Perkampungan Multi Etnis
dan Agama yang ada di Maluku. “Ini menunjukan betapa besarnya perhatian dan
niat tulus Bapak Gubernur guna memupuk dan mengembangkan, serta melestarikan
keharmonisan hidup antar umat beragama di provinsi ini,” imbuhnya. Bahkan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Agama, lanjut Palapia, menyebutkan Survei Indeks
Pembangunan Kerukunan Umat Beragama se-Indonesia, Maluku berada pada tiga besar
secara nasional.
“Apresiasi yang baik oleh
Pemprov Maluku bersinergi dengan masyarakat itu, hasilnya adalah Maluku
menduduki rangking tiga nasional Kerukunan Hidup Beragama,” ujarnya. Lantaran itu, Palapia
meminta agar semua pihak, sebaiknya berkoordinasi dan melihat berbagai program
pemerintah secara objektif. “Mari kita lihat secara objektif, kalau benar katakan benar, tidak katakan tidak.
Jangan kita saling menjatuhkan,” tandas Palapia.(CM-03)