Halal Bihalal Pemprov, Gubernur Sebut Nikmatnya Pendakian Spiritual
Ambon, cahayamaluku.com
Gubernur Maluku Said
Assagaff menyebutkan, selama bulan suci Ramadhan, tentu banyak pengalaman dan
kenangan spiritual yang dialami secara bersama-sama. Bahkan dapat dikatakan
bulan suci Ramadhan merupakan momentum untuk merasakan bagaimana nikmatnya
melakukan “pendakian-pendakian” spiritual. Pernyataan tersebut
disampaikan Gubernur Assagaff pada acara Halal Bihalal Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Maluku yang digelar di Gedung Islamic Center Ambon, Senin (25/6).
“Kita mulai dengan makan
sahur secara bersama-sama, dengan keluarga maupun teman. Shalat Tarawih berjamaah di masjid, kadang juga di rumah dengan keluarga,
Bertadarus Al Quran di masjid maupun di rumah, juga I’tikaf di masjid, serta
berbagi menyantuni kaum yang lemah hingga buka puasa bersama,” paparnya. Tentu saja, sebut Assagaff,
ini menjadi hal yang menarik. “Semua
pengalaman spiritual yang kita rasakan itu tidak bisa dilelepaskan dari
dimensi-dimensi sosial. Karena hampir semua ibadah yang kita laksanakan selalu berjama’ah,
dan selain pengalaman spiritual itu, tidak hanya Hablun Minallah saja, tetapi
juga dimensi Hablun Minannas,” ucapnya.
Menurutnya, semua
pengalaman-pengalaman spiritual itu sangat sarat dengan nilai-nilai sosial, dan
kebersamaan maupun puncak dari pelaksanaan ibadah puasa itu, dimana semua umat
Islam diwajibkan menggenapkan bilangannya dengan mengeluarkan zakat. “Saya yakin semua sudah
mengeluarkan zakat, karena kalau tidak, puasa kita tidak diterima oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa,” jelas Assagaff sembari menambahkan berpuasa juga sebagai
media untuk melatih kepekaan dan komitmen sosial untuk berbagi kepada sesama,
terutama terhadap orang-orang yang lemah.
Demikian halnya, lanjut
Assagaff, menyambut hari raya Idul Fitri, tradisi mengucapkan Minal-ai’din
wal-faizin, sambil bermaaf-maafan dengan keluarga dan lingkungan tanpa
membedakan latar belakang kelompok, suku dan agama. “Kemudian juga disambung
dengan serangkaian acara Halal bi Halal, seperti yang kita laksanakan saat ini.
Inilah khazanah kearifan lokal dan kecerdasan lokal kita di Indonesia yang
sangat khas, dalam rangka merawat dan merajut pertalian sejati kehidupan
berbangsa bernegara dalam spirit Bhineka Tunggal Ika,” paparnya.
Untuk itu, dirinya berharap,
dengan ibadah puasa yang telah dilaksanakan akan dapat menjadi tonggak untuk
bermusahabah, merefleksi, belajar untuk menjadi sumber kasih sayang, menjadi
sumber kedamaian, sumber kesejahteraan dan sumber keadilan terutama sekali
sumber kebaikan untuk sesama manusia. “Karena itu selaku, Gubernur
Maluku, ijinkan saya mengingatkan katong samua orang basudara untuk terus
melindungi diri, melindungi keluarga dan melindungi masyarakat dari berbagai
ancaman kejahatan yang merusak moral dan menghancurkan keutuhan bangsa kita
dewasa ini,” tandas Assagaff.
Pada kesematan tersebut,
Assagaff yang baru usai menjalani masa cuti sejak 15 Februari dan kembali
menjalankan tugas sebagai Gubernur Maluku, terhitung 24 Juni ini, mengaku
kangen dengan Aparatur Sipil Negara (ASN). Rasa kangen itu, lantaran
pencalonan kembali dirinya sebagai kandidat Gubernur Maluku periode 2019 –
2023, yang sesuai dengan aturan, maka dirinya tidak dapat bersentuhan dengan
birokrasi selama masa cutinya.
“Selama empat (4) bulan satu
(1) minggu, saya harus menjalani cuti di luar tanggungan negara, tidak boleh
menggunakan fasilitas negara, dan itu sudah saya laksanakan optimal. Dan hari
ini untuk pertama kalinya, setelah selesai masa cuti, saya bisa ketemu lagi
dengan ASN,” tutur Assagaff terharu. Acara Halal Bihalal tersebut
juga dirangkaikan dengan pengumuman pemenang Lomba Kebersihan Masjid dan Gema
Takbiran dalam rangka semarak Idul Fitri 1439 Hijriah, yang digelar oleh
Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI). Untuk para pemenangnya selain memperoleh
piala, sertikat, Pemprov Maluku juga memberikan bantuan berupa uang pembinaan
kepada masing-masing pemenang lomba yang diserahkan oleh Gubernur.(CM-03)