Ketua Paguyuban ITANEM Maluku Himbau Agar Semua Pihak Bisa Mengendalikan Diri dan Tetap Menjaga Silaturahmi
CM, MALUKU
Ketua Ikatakan Yante Nuhu Evav Maluku (ITANEM) Provinsi Maluku, Prof. Dr. Zainuddin Notanubun, M.Pd mengatakan menyikapi kondisi Kota Ambon akhir-akhir ini terutama kondisi hari kemarin, Selasa, 19/8/2025 yang sesungguhnya terjadi kesalahpahaman antara, siswa salah satu sekolah yang akhirnya merembet orang secara membabi buta melakukan kegiatan yang sesungguhnya tidak menguntungkan bagi diri kita semua. Untuk itu sebagai sesepuh dan juga sebagai ketua ITANEM menghimbau agar semua pihak bisa mengendalikan diri dan tetap menjaga silaturahmi terutama sebagai orang key haruslah memegang teguh filsafat Ain ni Ain. Sebagai orang haruslah memegang teguh jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan kita semua.
Sesungguhnya kita punya pengalaman beberapa tahun silam itu provokasi oleh isu yang tidak bertanggung jawab.
Sekarang semakin hari semakin maju dan kita berupaya supaya ke depan memberikan warna, bagi masyarakat di Provinsi Maluku terutama di Kota Ambon.
Notanubun mengajak agar kita membantu pemerintah baik pemerintah provinsi Maluku maupun Pemerintah Kota Ambon agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban antara sesama keluarga baik antara keluarga ITANEM maupun keluarga ITANEM terhadap keluarga-keluarga yang ada di Kota Ambon maupun di Provinsi Maluku. Karena merajut kebersamaan itu adalah sesuatu hal yang sulit.
Menurut Prof Zainuddin merajut kebersamaan adalah sesuatu hal yang sulit dan harus dibina dari saat ke saat. Oleh karena itu sebagai generasi tua harus mengayomi generasi-generasi yang akan datang supaya tidak terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan.
"Ini sesungguhnya masalah pribadi dan kita semua sudah tahu tentang kronologisnya dan sesungguhnya saudara-saudara kita yang ada di Durian Patah itu yang menjadi korban, yang tidak tahu apa-apa. Mengapa bisa terjadi seperti itu ?.
Selanjutnya Prof. Notanubun mengatakan selaku Negara Hukum jadi kalau ada hal-hal yang melahirkan ketersinggungan harus dibawa ke rana hukum, jangan kita jadi hakim sendiri sehingga kasian orang yang tidak bersalah menjadi korban. Padahal itu adalah saudara-saudara kita semua.
Selaku sesepuh Notanubun menghimbau agar terutama Basudara yang berasal dari Kei harus tetap menjaga kekeluargaan dan silaturahmi di antara sesama.(CM)